Konsumsi sampah plastik di Indonesia cukup besar. Sebagian besar sampah plastik berakhir di tempat sampah saja atau TPA (Tempat Pembuangan akhir). Padahal potensi industri sampah plastik cukup menjanjikan di Indonesia, sampah plastik masih bisa digunakan untuk produk lain dengan nilai ekonomi yang tinggi

Dikatakan oleh Christine Halim, Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) daur ulang menjadi solusi untuk mengurangi sampah plastik. Apa lagi menurut dia, saat ini industri daur ulang sedang berkembang pesat.

Potensi tersebut telihat dari hasil sisa sampah botol plastik yang mencapai 3-4 juta ton di 2018. Dari keseluruhan yang dapat di olah oleh anggota ADUPI sebesar 400 ribu ton. Jumlah tersebut belum termasuk perusahaan diluar anggota ADUPI.

Selain itu, ternyata industri daur ulang sampah botol plastik memiliki manfaat yang luar biasa, selain bisa menumbuhkan lapangan pekerjaan. Serta belum banyak pengusaha yang mau mengambil potensi yang masih cukup besar di industri daur ulang.

Mengurangi Jumlah Sampah Plastik

Jumlah sampah botol plastik di tahun 2018, mencapai 3-4 juta ton. Belum ditambah dengan sampah plastik lainnya. Menurut Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Sekitar 3,2 juta ton sampah tersebut terbuang ke laut.

Apabila sampah plastik tersebut di daur ulang menjadi barang-barang ekonomis lainnya, tentunya bisa mengurangi jumlah sampah plastik yang terbuang ke TPA. Sebab, sampah plastik merupakan sampah yang cukup lama untuk terurai.

Membuat Jalanan

Sejak lama, jalanan sering dibuat dari aspal hitam yang berasal dari minyak bumi. Namun beberapa tahun belakangan, beberapa negara di dunia memanfaatkan sampak plastik sebagai bahan pembuatan aspal. Cara ini juga bisa digunakan untuk mengurangi jumlah sampah plastik dan bisa menjadikan suatu nilai yang cukup ekonomis.

Baca Juga :  Investasi Terbaik Saat Pandemi Covid-19

Sehingga bisa mengurangi minyak bumi yang digunakan sebagai bahan dasar aspal. Apa lagi, plastik disebut-sebut bisa membuat jalanan lebih tahan lama. Beberapa negara sudah menerapkan kebijakan ini untuk mengurangi sampah plastik. Di Indonesia, beberapa daerah telah membangun jalan yang terbuat dari sampah plastik.

Bahan Baku Tekstil

Daur ulang plastik berbasis polietilena dapat menghasilkan polyester yang merupakan bahan baku pembuatan tekstil. Apa lagi saat ini, bahan pembuat tekstil yang berasal import cukup mahal, sehingga daur ulang plastik bisa menjadi solusi bagi pelaku industri tekstil dalam memenuhi bahan bakunya.
Menjadikan Produk Siap Pakai

Daur ulang plastik masih sangat menguntungkan. Sebab, hasil daur ulang plastik bisa digunakan untuk dijadikan sebuah produk siap pakai.

Produk tersebut adalah kerajinan tangan, tas, dan sebagainya. Tentunya selain mengurangi jumlah plastik, sampah plastik bisa digunakan untuk meningkatkan kreativitas masyarakat di sekitarnya dan menjadikan sampah plastik memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Membuka Lapangan Pekerjaan

Industri daur ulang plastik hingga saat ini belum begitu banyak. Padahal potensi produk yang dihasilkan dari industri plastik bisa bernilai ekonomi yang cukup tinggi. Dari pembuatan tikar, tas, dan lainnya. Jika dibuat lebih kreatif, bahan daur ulang plastik bisa menghasilkan produk yang bernilai tinggi juga.

Saat ini industri daur ulang plastik belum begitu banyak. Jika ini dimanfaatkan lebih serius, maka dapat mengurangi jumlah pengangguran. Sebab dapat membuka lebih banyak lapangan kerja. Karena satu industri saja minimal harus dilakukan oleh 5-10 orang untuk mengelola sampah plastik menjadi bahan baku berdaya guna tinggi.

Sampah plastik menjadi salah satu hal yang membingungkan tetapi bisa menjadi satu hal yang mengutungkan jika kita bisa menghasilkan sampah plastik terbaik untuk dijadikan produk lain yang bisa berguna untuk kehidupan.

Baca Juga :  Apakah Anda Tertarik Membuka Usaha Ayam Potong? Perhatikan 10 Hal Ini

Industri daur ulang plastik pun harus di dukung secara maksimal untuk mengurangi jumlah plastik yang terus meningkat setiap tahunnya. Ini juga menjadi potensi bisnis yang cukup besar untuk memunculkan UKM-UKM baru di industri daur ulang plastik.