Rebranding memiliki peran penting dalam menjaga kelangsungan hidup sebuah merek. Salah satu fungsi utamanya adalah untuk menghidupkan kembali brand yang sudah mulai kehilangan daya tarik. Merek yang terlalu lama tidak diperbarui bisa terasa membosankan dan ketinggalan zaman di mata konsumen.
Fungsi lain dari rebranding adalah untuk menyesuaikan arah bisnis dengan pasar yang berubah. Misalnya, jika dulunya sebuah brand menyasar anak muda, namun kini ingin memperluas target pasar ke kalangan profesional, maka citra merek pun perlu disesuaikan agar lebih sesuai dengan segmen tersebut.
Rebranding juga bisa digunakan sebagai strategi untuk membangun kembali reputasi bisnis. Jika sebuah perusahaan sempat mengalami krisis atau masalah reputasi, maka perubahan citra bisa membantu mengembalikan kepercayaan publik.
Selain itu, rebranding juga kerap digunakan untuk mencerminkan perubahan internal perusahaan, seperti merger, akuisisi, pergantian manajemen, atau transformasi visi dan misi perusahaan.
Jenis-Jenis Rebranding
Rebranding tidak selalu dilakukan secara besar-besaran. Berikut ini beberapa jenis rebranding yang umum dilakukan oleh bisnis:
Partial Rebranding (Rebranding Sebagian)
Jenis ini dilakukan ketika perusahaan hanya mengubah sebagian dari identitas brand. Misalnya, hanya mengganti logo, mengubah desain kemasan, atau memperbarui tagline. Tujuannya biasanya untuk memperbarui tampilan agar terlihat lebih modern tanpa kehilangan ciri khas yang sudah dikenal konsumen.
Total Rebranding (Rebranding Menyeluruh)
Total rebranding dilakukan ketika perusahaan benar-benar ingin mengubah semua aspek brand, mulai dari nama, logo, warna, hingga strategi komunikasi dan pesan merek. Langkah ini biasanya diambil jika merek lama sudah rusak citranya, tidak relevan lagi, atau ingin menyasar pasar yang sangat berbeda.
Rebranding Internal
Jenis ini lebih fokus pada perubahan struktur dan budaya perusahaan secara internal. Meskipun tidak langsung terlihat oleh pelanggan, rebranding jenis ini penting untuk memperbaiki kinerja, kolaborasi, dan semangat kerja karyawan.
Rebranding Eksternal
Jenis ini mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan tampilan luar merek. Contohnya seperti perubahan logo, website, desain produk, hingga gaya komunikasi di media sosial. Tujuan utamanya adalah untuk menarik perhatian konsumen dan menciptakan persepsi yang lebih kuat terhadap merek.
Kenapa Perusahaan Memilih Melakukan Rebranding?
Ada banyak alasan mengapa perusahaan memutuskan untuk melakukan rebranding. Salah satunya adalah karena target pasar berubah atau berkembang. Misalnya, brand yang awalnya hanya menyasar pasar lokal kini ingin merambah pasar internasional. Maka citra brand-nya pun perlu disesuaikan agar bisa diterima secara global.
Alasan lainnya bisa karena persaingan yang semakin ketat. Dalam dunia bisnis, siapa yang tidak berinovasi akan tertinggal. Rebranding menjadi cara untuk tetap menarik perhatian konsumen dan mempertahankan posisi di pasar.
Ada juga perusahaan yang melakukan rebranding karena pernah mengalami krisis, baik secara internal maupun eksternal. Misalnya, terlibat dalam skandal atau mengalami masalah produk. Dalam kasus ini, rebranding bisa jadi langkah awal untuk memulai kembali dan memperbaiki reputasi.
Tak jarang pula, rebranding dilakukan saat terjadi merger atau akuisisi. Ketika dua perusahaan bergabung, mereka perlu menyatukan identitas agar terlihat solid di mata publik dan tidak membingungkan konsumen.
Contoh Sukses Rebranding yang Bisa Jadi Inspirasi
Instagram
Instagram pernah mengganti logonya dari bentuk kamera klasik menjadi desain flat dan minimalis dengan warna gradasi yang cerah. Perubahan ini sempat menuai kontroversi, tapi dalam jangka panjang terbukti efektif. Tampilan barunya lebih modern dan cocok dengan tren visual saat itu, sehingga makin digemari oleh generasi muda.
Airbnb
Airbnb juga melakukan rebranding besar-besaran pada tahun 2014. Mereka memperkenalkan logo baru bernama “Bélo” yang merepresentasikan rasa memiliki, koneksi, dan komunitas. Selain itu, mereka juga memperkuat narasi merek dan membuat platformnya terasa lebih profesional. Hasilnya, Airbnb semakin kuat sebagai pemimpin di industri penyewaan akomodasi.
Tips Melakukan Rebranding Agar Tidak Gagal
Melakukan rebranding itu butuh perencanaan matang. Jangan asal ganti logo atau ubah nama tanpa strategi yang jelas. Berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti:
Pertama, tentukan dulu alasan utama kenapa kamu ingin rebranding. Apakah karena ingin menjangkau pasar baru, memperbaiki citra, atau karena ada perubahan visi bisnis? Alasan ini penting agar proses rebranding punya arah yang jelas.
Kedua, kenali siapa audiensmu. Jangan sampai perubahan yang kamu buat malah membuat pelanggan setiamu merasa asing. Lakukan survei, dengarkan feedback, dan pertimbangkan apa yang mereka suka dari merek lama.
Ketiga, susun strategi komunikasi yang matang. Perubahan merek harus dijelaskan dengan baik kepada publik agar tidak menimbulkan kebingungan. Ceritakan kenapa kamu rebranding dan apa manfaatnya bagi pelanggan.
Keempat, jangan lupa uji coba dulu. Sebelum benar-benar meluncurkan identitas baru, coba lakukan pengujian pada kelompok kecil untuk melihat respons mereka.
Terakhir, setelah rebranding diluncurkan, pantau hasilnya. Apakah penjualan meningkat? Apakah brand awareness membaik? Evaluasi ini penting untuk melihat apakah rebranding kamu sukses atau masih perlu penyesuaian.
Rebranding bukan sekadar mengganti logo atau mengganti nama perusahaan. Lebih dari itu, rebranding adalah strategi besar yang bisa memperkuat posisi bisnis di pasar, memperluas jangkauan konsumen, dan memperbaiki citra brand. Namun, untuk bisa berhasil, proses rebranding harus dilakukan dengan tujuan yang jelas, strategi yang tepat, serta pemahaman mendalam tentang audiens dan pasar.
Dan agar strategi ini berjalan mulus, pastikan operasional bisnismu juga berjalan lancar, termasuk dalam hal pengelolaan keuangan. Kamu bisa memanfaatkan tools seperti Accurate Online, software akuntansi berbasis cloud yang akan membantumu mencatat transaksi, menyusun laporan, hingga menganalisis performa keuangan secara real time. Kombinasi antara brand yang segar dan pengelolaan bisnis yang efisien akan membuat usahamu makin kuat dan berkembang!
Leave A Comment