Business Intelligence atau biasa disingkat BI adalah serangkaian proses, teknologi, dan alat yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data bisnis agar bisa disajikan dalam bentuk informasi yang mudah dipahami. Tujuan akhirnya adalah membantu pengambil keputusan dalam sebuah perusahaan untuk menyusun strategi yang lebih akurat dan efektif.

Dengan kata lain, BI menjembatani antara tumpukan data yang membingungkan dengan keputusan bisnis yang cerdas. Daripada hanya mengandalkan intuisi atau feeling semata, perusahaan kini bisa menggunakan data konkret untuk membaca pasar, mengidentifikasi peluang, mengevaluasi performa, hingga memetakan strategi jangka panjang.

Bayangkan saja kamu punya data penjualan, stok barang, kebiasaan pelanggan, hingga tren pasar. Kalau semua itu hanya tersimpan tanpa dianalisis, data tersebut tidak memberikan nilai tambah. Tapi dengan bantuan BI, data-data itu bisa diolah menjadi insight yang sangat berguna.

Fungsi Business Intelligence dalam Dunia Bisnis

Business Intelligence hadir bukan sekadar memvisualisasikan angka, tapi juga menjadi fondasi dalam pengambilan keputusan. Fungsi utamanya sangat luas dan krusial bagi kelangsungan serta pertumbuhan bisnis.

Fungsi pertama adalah membantu pengambilan keputusan berdasarkan data. Dengan BI, manajemen tidak perlu menebak atau berspekulasi. Mereka bisa melihat performa bisnis secara objektif, mulai dari penjualan, keuangan, perilaku konsumen, hingga efisiensi proses internal. Keputusan yang diambil pun jadi lebih tepat sasaran karena berbasis fakta, bukan asumsi.

Fungsi kedua adalah mengidentifikasi peluang baru dan ancaman yang mungkin muncul. BI mampu menganalisis pola dan tren dari data historis. Misalnya, kamu bisa tahu bahwa permintaan produk tertentu naik di musim tertentu, atau menemukan adanya penurunan performa pada cabang bisnis di lokasi tertentu. Informasi ini sangat berharga untuk mengatur strategi ke depan.

Fungsi ketiga adalah meningkatkan efisiensi operasional. Business Intelligence dapat memperlihatkan mana saja proses bisnis yang boros waktu atau biaya. Dengan begitu, perusahaan bisa melakukan perbaikan dan otomatisasi yang menghemat banyak sumber daya.

Fungsi berikutnya adalah menyusun strategi jangka panjang. Lewat analisis data yang mendalam, perusahaan bisa memetakan arah bisnis ke depan, mulai dari ekspansi pasar, inovasi produk, hingga pengembangan model bisnis baru. Semua langkah bisa disesuaikan dengan data yang akurat.

Jenis-Jenis Business Intelligence

Business Intelligence memiliki berbagai jenis, tergantung pada fungsi dan penggunaannya. Setiap jenis memiliki keunggulan tersendiri dalam menyajikan data yang relevan.

Jenis pertama adalah reporting. Ini adalah jenis BI yang menyajikan data dalam bentuk laporan rutin. Misalnya laporan penjualan harian, laporan inventaris mingguan, atau laporan keuangan bulanan. Laporan ini biasanya digunakan oleh tim manajemen untuk mengevaluasi performa operasional.

Jenis kedua adalah dashboard. Dashboard adalah tampilan visual interaktif yang menyajikan data secara real-time. Biasanya berbentuk grafik, diagram, atau peta yang mudah dibaca. Manfaat utamanya adalah memberikan overview cepat tentang kondisi bisnis saat itu. Misalnya, kamu bisa melihat omzet harian, jumlah transaksi, hingga lokasi pelanggan dalam satu tampilan.

Jenis ketiga adalah data mining. Ini adalah proses menggali informasi tersembunyi dari kumpulan data besar. Dengan teknik ini, perusahaan bisa menemukan pola perilaku konsumen, hubungan antara berbagai variabel, hingga prediksi masa depan. Contohnya, dari data penjualan kamu bisa tahu produk mana yang sering dibeli bersamaan.

Jenis keempat adalah OLAP atau Online Analytical Processing. Teknologi ini memungkinkan pengguna melakukan analisis multidimensi. Artinya, kamu bisa menganalisis data berdasarkan berbagai perspektif, misalnya penjualan berdasarkan wilayah, waktu, dan jenis produk sekaligus. Sangat berguna untuk perusahaan yang ingin analisa detail dan kompleks.

Jenis kelima adalah Business Performance Management. Fokus utamanya adalah memantau dan mengukur kinerja bisnis berdasarkan indikator tertentu seperti KPI (Key Performance Indicator) atau scorecard. Ini membantu perusahaan tetap on track terhadap target yang sudah ditentukan.

Tools Business Intelligence yang Populer dan Wajib Dikuasai

Kalau kamu tertarik mendalami dunia BI, ada beberapa software yang sering digunakan oleh perusahaan untuk keperluan analisis data. Masing-masing tools punya fitur dan keunggulan sendiri.

Pertama, ada Tableau. Tools ini terkenal karena tampilan visualisasinya yang menarik dan user-friendly. Cocok untuk kamu yang ingin menyajikan data dalam bentuk grafik yang interaktif dan mudah dimengerti.

Kedua, Power BI dari Microsoft. Tools ini sangat fleksibel dan terintegrasi dengan produk Microsoft lainnya seperti Excel dan Azure. Power BI banyak digunakan oleh perusahaan yang ingin membuat dashboard dan laporan secara otomatis.

Ketiga, Google Data Studio. Ini adalah tools gratis dari Google yang memungkinkan kamu membuat laporan dari berbagai sumber data, seperti Google Analytics, Google Sheets, hingga BigQuery. Cocok untuk pemilik bisnis digital dan UMKM yang ingin analisis data dengan anggaran terbatas.

Keempat, Qlik. Tools ini lebih advance dalam hal analisis data dan cocok untuk pengguna yang butuh fleksibilitas tinggi. Qlik sering digunakan oleh perusahaan besar dengan kebutuhan analitik yang lebih kompleks.

Selain itu ada juga Alteryx untuk pengolahan data besar dan otomatisasi analitik, Splunk untuk analisa log file dari sistem IT, dan Domo serta Dundas BI yang terkenal dengan visualisasi yang kaya serta kemudahan integrasi data dari berbagai platform.


Contoh Penerapan Business Intelligence

Untuk memahami penerapan BI dalam kehidupan nyata, bayangkan kamu mengelola toko online yang menjual pakaian. Dengan bantuan BI, kamu bisa melihat produk apa yang paling banyak dibeli pelanggan, kapan waktu pembelian paling ramai, dari daerah mana pelanggan kamu berasal, dan berapa lama mereka menghabiskan waktu di website sebelum melakukan pembelian.

Dari sini, kamu bisa mengambil keputusan seperti menambah stok produk favorit, meningkatkan promosi pada jam-jam tertentu, atau membuat program loyalitas khusus untuk pelanggan dari kota tertentu.

Contoh lain di sektor perbankan. BI digunakan untuk menganalisis kebiasaan transaksi nasabah. Dari data itu, bank bisa mengetahui produk apa yang paling diminati, potensi risiko kredit, hingga mendeteksi aktivitas yang mencurigakan. Dengan begitu, pelayanan bisa ditingkatkan, dan risiko bisa diminimalkan.

Peluang Karier di Dunia Business Intelligence

Bidang Business Intelligence juga menawarkan peluang karier yang luas dengan prospek gaji yang menjanjikan. Pekerjaan di bidang ini umumnya dibutuhkan oleh perusahaan dari berbagai sektor, mulai dari retail, keuangan, teknologi, hingga kesehatan.

Karier pertama yang bisa kamu incar adalah Business Intelligence Analyst. Tugasnya adalah mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data yang bisa membantu perusahaan membuat keputusan. Posisi ini cocok untuk kamu yang suka bekerja dengan angka dan punya kemampuan komunikasi yang baik.

Kemudian ada Business Intelligence Developer yang lebih berfokus pada pengembangan sistem BI, termasuk integrasi data dan pembuatan dashboard. Posisi ini membutuhkan kemampuan teknis seperti coding dan database.

Untuk posisi manajerial, ada Business Intelligence Manager yang memimpin tim BI dan bertanggung jawab atas strategi pengelolaan data di perusahaan. Posisi ini memerlukan pengalaman kerja yang cukup lama dan pemahaman mendalam tentang bisnis.

Selain itu, kamu juga bisa berkarier sebagai Data Scientist atau Master Data Specialist, terutama jika kamu memiliki latar belakang statistik dan teknologi informasi.

Skill yang Perlu Dimiliki untuk Terjun ke Dunia BI

Untuk sukses di bidang Business Intelligence, kamu harus menguasai kombinasi antara hard skill dan soft skill.

Dari sisi hard skill, kamu perlu memahami SQL agar bisa mengambil data dari database, menguasai Microsoft Excel untuk analisa dasar, dan tentu saja familiar dengan tools BI seperti Tableau, Power BI, atau Qlik. Pengetahuan dasar tentang data warehousing dan teknik visualisasi data juga sangat membantu.

Sedangkan dari sisi soft skill, kamu harus memiliki kemampuan analisa yang tajam, komunikasi yang baik untuk menyampaikan hasil analisa ke tim lain, kemampuan problem solving, serta rasa ingin tahu yang tinggi agar terus bisa berkembang seiring perkembangan teknologi data.

Business Intelligence adalah kunci sukses untuk menjalankan bisnis yang berbasis data. Di era digital seperti sekarang, keputusan bisnis tidak bisa lagi dibuat hanya dengan intuisi. Harus ada data yang mendasari setiap langkah agar perusahaan bisa bertahan dan berkembang.

Dengan mengintegrasikan BI ke dalam sistem bisnis, perusahaan bisa mendapatkan insight berharga yang bisa digunakan untuk menyusun strategi, meningkatkan efisiensi, hingga memuaskan pelanggan.

Kalau kamu pemilik bisnis, tidak ada salahnya mulai menggunakan tools berbasis data seperti software akuntansi Accurate Online. Software ini mampu menyajikan laporan keuangan secara otomatis, mencatat transaksi secara real-time, dan memudahkan pemantauan performa bisnis. Cocok banget buat kamu yang ingin memulai langkah awal menuju bisnis yang lebih cerdas dan terukur.

Tertarik mencoba? Accurate Online bisa kamu gunakan secara gratis selama 30 hari. Manfaatkan fitur-fiturnya untuk mengelola keuangan bisnis kamu dengan lebih rapi dan efisien.

Accurate Online