Pelaku usaha perlu memahami trend belanja konsumen, perkembangan teknologi menjadikan konsumen terbagi menjadi dua antara belanja online atau offline.
Hal ini perlu difahami oleh pelaku bisnis agar tidak salah strategi dalam menentukan strategi marketing apakah akan menggunakan strategi jualan online, offline atau memadukan keduanya.
Dikutip dari beberapa sumber, sebuah perusahaan data dan insights Populix berusaha menggali lebih lanjut pola belanja konsumen di Indonesia melalui laporan riset bertajuk Preferensi Konsumen dalam Belanja Online dan Offline.
Riset ini mengulas tren belanja offline dan online, serta situasi pasca pandemi yang turut mempengaruhi perilaku belanja konsumen.
Dalam laporan risetnya Insight Populix menjelaskan beberapa faktor utama konsumen memutuskan akan belanja offline atau online.
Diantara faktor tersebut dari kacamata konsumen, kehadiran toko offline dan online bisa mengakomodasi perilaku belanja yang beragam.
Secara umum, konsumen Indonesia biasanya memiliki kebiasaan masing-masing saat melakukan pembelian kategori produk tertentu.
Riset ini menemukan bahwa produk fashion dan kecantikan (masing-masing sebanyak 46%) dibeli secara online.
Sementara kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan (34%) lebih dominan dibeli secara offline.
Selain itu, riset ini juga menyoroti beberapa faktor pendorong yang membuat konsumen memilih melakukan pembelian baik secara online maupun offline.
Belanja online dinilai praktis dan mudah untuk membandingkan harga. Praktis (67%) dan kemudahan membandingkan harga (66%) menjadi dua faktor utama yang mendorong konsumen untuk berbelanja online, diikuti oleh ketersediaan berbagai metode pembayaran (60%) di posisi ketiga.
Kemudahan proses pengembalian barang (25%) juga turut menjadi salah satu alasan penting yang membuat konsumen suka berbelanja secara online.
Sedangkan belanja offline atau langsung di toko, pembeli bisa langsung merasakan produk dan tidak ada biaya kirim.
Tangibility atau kesempatan untuk memegang/merasakan produk secara langsung (77%), tidak ada biaya pengiriman (66%), diikuti oleh jarak toko yang dekat (62%) adalah tiga faktor utama yang membuat konsumen lebih memilih berbelanja secara offline.
Dengan pemaparan di atas pelaku usaha diharapkan bisa faham situasi konsumen saat untuk mengambil keputusan apakah produk yang dijual cocok dijual dengan metode jualan online atau offline.
Untuk mempermudah hal tersebut, penggunaan software bisnis Accurate Online akan sangat membantu bisnis Anda dalam mengambil keputusan yang tepat.
Dengan mengaplikasikan Accurate Online dalam operasional bisnis, pelaku usaha bisa tahu secara mendalam tentang pergerakan produk mana yang laku dan kurang diterima pasar sekaligus melakukan analisis transaksi apakah produk tersebut terjual lewat metode offline atau online.
Accurate Online juga akan menyajikan laporan keuangan secara cepat dan akurat bahkan bagi mereka yang masih awam akuntansi. Minat langganan Accurate Online? akses link berikut ini: https://penjualanonline.id/