Bisnis minuman franchise semakin populer di Indonesia. Kita sering melihat gerai-gerai minuman kekinian yang menjamur di pusat perbelanjaan maupun pinggir jalan. Konsep bisnis ini memang menarik karena menawarkan kemudahan bagi pemilik usaha yang ingin langsung menjalankan bisnis tanpa perlu merintis dari nol.
Namun, sebelum memulai bisnis ini, ada beberapa hal penting yang harus dipertimbangkan. Mari kita bahas lebih lanjut!
Apa Itu Bisnis Minuman Franchise?
Bisnis minuman franchise adalah model usaha di mana seseorang (franchisee) membeli hak untuk menjual produk dari merek tertentu yang dimiliki oleh franchisor. Sebagai franchisee, Anda akan mendapatkan lisensi merek, peralatan, bahan baku, dan sistem manajemen bisnis dari pemilik waralaba.
Sistem ini memudahkan pemula yang ingin memiliki bisnis sendiri, tetapi tidak ingin memulai dari nol. Namun, di balik kemudahan tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar bisnis ini tetap menguntungkan.
Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Minuman Franchise
Kelebihan:
- Merek Sudah Dikenal – Anda tidak perlu repot membangun brand dari awal.
- Sistem Sudah Teruji – Franchise menyediakan SOP yang jelas sehingga Anda bisa langsung menjalankan bisnis.
- Dukungan dari Franchisor – Biasanya ada pelatihan, bahan baku, dan strategi pemasaran yang disediakan.
- Modal Relatif Terjangkau – Dibanding bisnis lain, modal awal franchise minuman bisa lebih rendah.
Kekurangan:
- Terbatas dalam Berinovasi – Franchisee harus mengikuti aturan dan konsep dari franchisor.
- Ketergantungan Bahan Baku – Anda hanya bisa membeli bahan dari franchisor, sehingga terkadang mengalami keterlambatan pengiriman.
- Biaya Royalti dan Lainnya – Selain modal awal, ada biaya tambahan seperti royalti fee dan collective fee.
- Tren yang Cepat Berubah – Beberapa minuman viral hanya bertahan dalam jangka pendek.
- Omzet Dipengaruhi Reputasi Brand – Jika brand mengalami penurunan, bisnis Anda juga bisa terdampak.
Istilah Penting dalam Bisnis Franchise
- Franchisor – Pihak yang menjual hak usaha franchise.
- Franchisee – Pihak yang membeli hak usaha franchise.
- Franchise Fee – Biaya awal yang dibayarkan untuk mendapatkan hak usaha.
- Royalti Fee – Biaya berkala yang harus dibayarkan untuk menggunakan merek dagang.
- Collective Fee (Advertising Fee) – Biaya pemasaran yang dibayarkan untuk mendukung promosi brand.
- SOP (Standard Operating Procedure) – Aturan standar yang harus diikuti dalam menjalankan bisnis franchise.
Tips Sukses Menjalankan Bisnis Minuman Franchise
- Pilih Franchise yang Stabil – Pastikan brand memiliki rekam jejak yang baik dan tidak hanya tren sesaat.
- Pahami Biaya yang Dikeluarkan – Hitung semua biaya termasuk franchise fee, royalti, dan biaya bahan baku.
- Lokasi Strategis – Cari tempat yang ramai seperti pusat perbelanjaan, kampus, atau area perkantoran.
- Pantau Kualitas Produk – Pastikan SOP dipatuhi agar produk tetap berkualitas dan sesuai standar.
- Gunakan Software Akuntansi – Gunakan tools seperti Accurate Online untuk mengelola keuangan bisnis dengan lebih mudah.
Bisnis minuman franchise bisa menjadi peluang yang menguntungkan jika dikelola dengan baik. Namun, penting untuk memahami semua aspek sebelum memulai agar bisnis dapat bertahan dalam jangka panjang. Jangan hanya tergiur tren, tetapi pikirkan juga strategi jangka panjang agar bisnis tetap berkembang.
Jika Anda ingin mengelola keuangan bisnis franchise dengan lebih efisien, pertimbangkan untuk menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online yang dapat membantu pencatatan keuangan dan mempermudah pengelolaan bisnis Anda!
Mulai kelola keuangan bisnis Anda dengan lebih mudah. Cobalah Accurate Online secara gratis selama 30 hari dan rasakan kemudahan mengelola laporan keuangan secara cepat dan akurat!