Brand strategy atau strategi merek adalah rencana jangka panjang yang dirancang untuk membentuk identitas unik sebuah merek di benak konsumen. Tujuan utamanya adalah agar produk atau jasa kita nggak hanya dikenal, tapi juga dipercaya dan diingat oleh target pasar.

Membangun strategi brand bukan cuma soal logo yang menarik atau slogan yang catchy. Tapi juga tentang bagaimana brand kita “berbicara” ke audiens, apa nilai yang diusung, dan seperti apa pengalaman pelanggan saat berinteraksi dengan bisnis kita.

Fungsi Brand Strategy dalam Bisnis

Brand strategy punya banyak peran penting dalam pengembangan bisnis, di antaranya:

  • Menentukan arah dan identitas perusahaan

  • Membedakan produk/jasa dari kompetitor

  • Membangun persepsi positif di mata konsumen

  • Membuat komunikasi pemasaran jadi lebih terarah dan konsisten

  • Membentuk loyalitas pelanggan

  • Meningkatkan nilai merek di pasar (brand equity)

  • Menarik dan memotivasi karyawan untuk ikut membangun merek

  • Membantu perusahaan tumbuh lebih stabil dalam jangka panjang

Jenis-Jenis Strategi Brand yang Perlu Diketahui

  1. Brand Positioning
    Menentukan posisi unik di pasar dan di benak konsumen. Contohnya: Nike yang selalu menekankan Just Do It” sebagai semangat keberanian dan aksi.

  2. Brand Architecture
    Mengatur struktur merek utama dan sub-brand. Contoh: Unilever dengan berbagai brand seperti Dove, Lifebuoy, dan Sunsilk.

  3. Personal Branding
    Strategi untuk individu, bukan perusahaan. Biasanya dipakai oleh influencer, public figure, atau pemilik bisnis pribadi.

  4. Co-Branding
    Kolaborasi antar dua merek untuk menciptakan produk/jasa baru. Contohnya: kolaborasi Oreo dan Supreme.

  5. Emotional Branding
    Fokus pada membangun hubungan emosional antara brand dan konsumen. Contoh: Apple yang membangun perasaan eksklusif dan inovatif pada setiap produknya.

Contoh Brand Strategy yang Sukses

  • Apple: Fokus pada inovasi, desain minimalis, dan pengalaman pengguna yang luar biasa. Konsisten dari visual hingga pesan merek.

  • Gojek: Dari aplikasi ojek online menjadi super app. Mereka menggunakan strategi ekspansi merek dengan menambahkan layanan seperti GoFood, GoPay, dan lain-lain.

  • Tokopedia: Memposisikan diri sebagai platform belanja yang mendukung pelaku UMKM lokal dan berkomitmen pada pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

Cara Mengembangkan Brand Strategy yang Efektif

Berikut ini langkah-langkah simpel yang bisa kamu ikuti:

  1. Tentukan Tujuan Merek
    Apa yang ingin kamu capai lewat merekmu? Apakah ingin dikenal sebagai merek inovatif, ramah lingkungan, atau premium?

  2. Kenali Bisnismu Secara Mendalam
    Lakukan introspeksi—apa kelebihan, nilai utama, dan keunikan dari bisnismu?

  3. Pahami Target Pasar dan Pesaing
    Siapa audiensmu? Apa yang mereka butuhkan? Dan bagaimana pesaingmu memenuhi (atau gagal memenuhi) kebutuhan itu?

  4. Identifikasi Hambatan dan Tantangan
    Misalnya: kebijakan pemerintah, tren pasar, atau masalah internal.

  5. Bentuk Identitas Merek yang Konsisten
    Mulai dari logo, warna, nada bicara, sampai pesan yang ingin disampaikan.

  6. Buat Strategi Pemosisian yang Jelas
    Apa yang membuat brand kamu stand out dibanding yang lain?

  7. Promosikan dengan Konsisten
    Gunakan berbagai kanal seperti media sosial, website, atau campaign offline agar pesan brand kamu sampai ke target audiens.

Strategi brand yang kuat bukan cuma tentang tampilan luar, tapi soal bagaimana kamu membangun koneksi yang dalam dengan konsumen. Dengan memahami elemen dasar brand strategy—mulai dari tujuan, jenis, hingga cara pengembangannya—kamu bisa membawa bisnismu ke level selanjutnya.

Dan jangan lupa, semua ini akan lebih maksimal kalau keuangan bisnis juga tertata dengan rapi. Untuk itu, kamu bisa manfaatkan software akuntansi seperti Accurate Online yang sudah dipercaya oleh ratusan ribu bisnis di Indonesia. Dengan fitur lengkap seperti pencatatan transaksi otomatis, laporan keuangan real-time, hingga integrasi dengan marketplace, mengelola bisnis jadi makin mudah dan efisien.

Accurate Online