Proses mencatat dan memproses transaksi keuangan dalam sebuah perusahaan dikenal dengan istilah siklus akuntansi. Baik perusahaan jasa maupun perusahaan dagang, keduanya memiliki siklus akuntansi untuk memastikan laporan keuangan yang akurat dan seragam. Meski proses dasarnya sama, ada beberapa perbedaan dalam penerapan di antara kedua jenis perusahaan ini. Yuk, kita bahas lebih lanjut!

Apa itu Perusahaan Jasa?

Sesuai dengan namanya, perusahaan jasa fokus pada penyediaan layanan kepada pelanggannya. Layanan ini bisa berupa konsultasi profesional seperti jasa pengacara dan dokter, atau layanan rumah tangga seperti pembersihan rumah dan perawatan anak. Perusahaan jasa biasanya mengenakan biaya berdasarkan waktu (jam kerja) atau layanan tertentu yang telah disepakati.

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Siklus akuntansi perusahaan jasa terdiri dari beberapa tahapan berikut:

  1. Identifikasi Transaksi Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan harus dicatat dengan benar. Misalnya, penerimaan biaya jasa atau pembayaran gaji karyawan.
  2. Pencatatan di Jurnal Semua transaksi dicatat dalam jurnal dengan detail, termasuk tanggal, jenis transaksi, dan jumlahnya. Pencatatan ini bisa dilakukan menggunakan sistem single entry (pencatatan tunggal) atau double entry (pencatatan ganda).
  3. Posting ke Buku Besar Setelah dicatat di jurnal, transaksi tersebut dipindahkan ke buku besar. Buku besar membantu melacak semua aktivitas akuntansi berdasarkan akun, seperti kas, piutang, atau utang.
  4. Penyusunan Neraca Saldo Neraca saldo dibuat untuk memastikan keseimbangan antara debet dan kredit. Jika terdapat ketidaksesuaian, maka perlu dilakukan penyesuaian.
  5. Penyusunan Jurnal Penyesuaian Penyesuaian dilakukan untuk mencocokkan pendapatan dan biaya, terutama dalam metode akuntansi akrual.
  6. Neraca Lajur Neraca lajur berfungsi sebagai dasar untuk menyusun laporan keuangan seperti laporan laba rugi dan neraca.
  7. Penyusunan Laporan Keuangan Laporan ini meliputi laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
  8. Jurnal Penutup Pada akhir periode, akun-akun nominal seperti pendapatan dan biaya ditutup agar siap untuk periode berikutnya.
  9. Jurnal Pembalik Beberapa akun yang telah ditutup akan dibalik agar saldo akun kembali ke posisi awal.
  10. Neraca Awal Neraca akhir periode sebelumnya menjadi neraca awal untuk periode berikutnya.

Apa itu Perusahaan Dagang?

Perusahaan dagang membeli barang dari pemasok untuk dijual kembali kepada konsumen. Transaksi mereka mencakup pembelian, penjualan, dan pengelolaan persediaan barang. Contohnya adalah toko grosir dan retail.

Perbedaan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Jasa

  • Pencatatan Persediaan: Perusahaan dagang mencatat pembelian dan penjualan persediaan barang. Sementara itu, perusahaan jasa tidak memiliki persediaan barang yang harus dikelola.
  • Pendapatan: Pendapatan perusahaan jasa berasal dari layanan yang diberikan, sementara pendapatan perusahaan dagang berasal dari penjualan barang.
  • Harga Pokok Penjualan (HPP): Dalam perusahaan dagang, HPP dihitung untuk mengetahui laba kotor. Perusahaan jasa tidak memiliki HPP.

Kesimpulan

Baik perusahaan jasa maupun dagang memiliki siklus akuntansi yang berbeda sesuai dengan sifat bisnisnya. Namun, jika proses ini dilakukan secara manual, tentu memakan banyak waktu. Dengan menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online, proses akuntansi dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien. Accurate Online memungkinkan pengelolaan multi-gudang, manajemen inventaris, hingga rekonsiliasi transaksi secara otomatis.

Accurate Online