Bagaimana perusahaan menjalankan pengakuan pendapatan? Kapan perusahaan mengerjakan pengungkapan pendapatan? Pada dasarnya, Pendapatan merupakan salah satu bagian dalam Laporan Laba Rugi, kecuali harga pokok penjualan, bobot operasi, bobot di luar operasi, dan pos luar biasa.
Pada kesempatan kali ini, kami membahas seputar pengakuan dan pengungkapan pendapatan dalam dunia akutansi. Pastikan Anda membaca artikel ini hingga selesai.
Pengertian pengakuan pendapatan
Pengakuan pendapatan merupakan pencatatan jumlah uang secara resmi ke dalam metode pembukuan sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam statemen keuangan. Pendefinisian pendapatan wajib dipisahkan dari pengetian pengakuan pendapatan. Pengakuan pendapatan tidak boleh menyimpang dari landasan konseptual.
Oleh sebab – itu secara konseptual – pendapatan hanya diakui jika memenuhi mutu keterukuran dan keterandalan. Mutu tersebut harus dioperasionalkan dalam wujud kriteria pengakuan pendapatan. Prinsip pengakuan pendapatan (revenue recognition principle) memastikan bahwa pendapatan diakui pada saat Direalisasi atau bisa direalisasi dan dihasilkan.
Pendapatan bisa direalisasi jika barang dan jasa ditukar dengan kas atau klaim atas kas (piutang). Pendapatan juga bisa direalisasi jika aktiva yang diterima dalam pertukaran langsung bisa dikonversi menjadi kas atau klaim atas kas dengan jumlah yang bisa dikenal.
Pendapatan dibuat jika entitas yang bersangkutan pada hakikatnya sudah mampu mengatasi apa yang harusnya mereka kerjakan untuk bisa mendapatkan hak atas manfaat yang dimiliki oleh pendapatannya, yaitu jika progres pengerjaan laba sudah selesai.
Empat transaksi pendapatan yang sudah diakui dalam prinsip ini adalah :
- Pendapatan dari penjualan produk diakui pada tanggal penjualan (tanggal penyerahan terhadap pelanggan).
- Pendapatan dari pemberian jasa diakui saat jasa sudah diberi dan bisa ditagih.
- Pendapatan dari membolehkan pihak lain untuk menerapkan aktiva perusahaan, seperti bunga, sewa dan royalty, diakui layak dengan berlalunya waktu atau saat aktiva itu diterapkan.
- Pendapatan dari penjualan aktiva kecuali produk diakui pada tanggal penjualan.
Penyimpangan dari dasar penjualan
Alasan penyimpangan yang biasa terjadi:
- Untuk mengakui lebih awal (recognize earlier) bila terdapat tingkat kepastian yg tinggi mengenai jumlah pendapatan yang dibuat.
- Menangguhkan pengakuan, bila tingkat ketidakpastian mengenai jumlah pendapatan maupun biayanya cukup tinggi, atau kalau penjualan bukanlah suatu penyelesaian yangg substansial dari progres menciptakan suatu laba.
Pengakuan pedapatan pada saat penjualan (penyerahan)
Pendapatan dari kegiatan pabrikasi serta penjualan biasanya diakui pada saat penjualan (point of sale), namun ada tiga kondisi yang bisa memunculkan persoalan, yaitu:
Penjualan dengan perjanjian beli kembali
Bila terdapat perjanjian beli kembali dengan harga tertentu dan harga ini bisa menutup segala biaya persediaan ditambah biaya kepemilikan yang terkait, maka persediaan dan kewajiban yg berkaitan itu harus tetap ada pada pembukuan penjual. Dengan kata lain tidak terjadi penjualan.
Penjualan dengan hak retur
Tersedia tiga cara pengakuan pendapatan alternatif jika penjual menanggung risiko kepemilikan yang berkepanjangan sebab pengembalian produk, yaitu :
- Tidak mencatat penjualan hingga semua hak retur habis masa berlakunya
- Mencatat penjualan, tapi mengurangi penjualan dengan estimasi retur di masa depan.
- Mencatat penjualan serta memperhitungkan retur ketika terjadi penjualan.
FASB menyimpulkan bahwa bila suatu perusahaan memasarkan produknya tapi memberikan pembeli hak untuk mengembalikan produk itu, maka pendapatan dari penjualan ini akan diakui pada saat penjualan hanya saat seluruh dari enam keadaan berikut ini terpenuhi :
- Harga penjual terhadap pembeli pada hakikatnya konsisten (fixed) atau bisa ditetapkan pada tgl penjualan.
- Pembeli telah membayar pada penjual , atau pembeli berkewajiban untuk membayar pada penjual, dan keharusan itu tidak tergantung pada penjualan kembali pada produk tersebut.
- Kewajiban pembeli kepada penjual tidak akan berubah bila terjadi pencurian atau kerusakan atau rusaknya fisik produk.
- Pembeli yg mendapatkan produk untuk dipasarkan kembali mempunyai substansi ekonomi yg terpisah dari yg diberi oleh penjual.
- Penjual tidak mempunyai kewajiban yang signifikan atas performa produk di masa depan yg secara langsung bisa menyebabkan penjualan kembali produk itu oleh pembeli.
- Jumlah retur di masa depan bisa diestimasi secara pantas.
Trade loading dan channel stuffing
Trade Loading merupakan praktik yang mencoba menampilkan penjualan, laba, dan pangsa pasar yang sesungguhnya tidak mereka miliki. Perusahaan membujuk para pedagang besar yg menjadi pelanggan mereka untuk membeli lebih banyak produk dari pada yang bisa mereka jual kembali dengan cepat.
Channel Stuffing merupakan praktik yang sama namun dilakukan dalam industri perangkat lunak komputer. Hal ini dilakukan ketika sebuah produsen perangkat lunak ingin meningkatkan pundi keuangannya secara licik. Oleh karena itu, kedua praktik ini tidak boleh dilakukan.
Pengakuan pendapatan sebelum penyerahan
Kontrak jangka panjang seperti kontrak dengan tipe konstruksi, pengembangan pesawat terbang militer dan komersial, seringkali diartikan bahwa penjual (kontraktor) bisa menagih pembeli pada selang waktu tertentu, saat berbagai tahap dari proyek itu sudah dilakukan sesuai target.
Ada dua cara akuntansi yang sangat berbeda untuk kontrak konstruksi jangka panjang yang telah diakui oleh akuntan profesional yaitu:
Metode presentasi penyelesaian
Metode ini diterapkan bila estimasi progress, pendapatan, serta tarif secara telah sesuai dan seluruh persyaratan berikut ini telah terpenuhi :
- Dalam kontrak itu secara jelas telah memastikan hak-hak yang bisa dipaksakan pelegalannya mengenai barang atau jasa yang akan diberi dan diterima oleh pihak yang terlibat dalam kontrak, imbalan yang akan dipertukarkan, serta metode & syarat penyelesaiannya.
- Pembeli bisa untuk memenuhi segala kewajiban dalam kontrak.
- Kontraktor harus melakukan kewajiban kontraktual.
Metode kontrak selesai wajib diterapkan apabila :
- Punya kontrak jangka pendek,
- Berbagai syarat penyelesaian tidak terpenuhi
- Terdapat bahaya yangg melekat dalam kontrak diluar risiko bisnis normal.
Menilai presentase penyelesaian
Ada beragam cara yang kini diterapkan dan diaplikasikan untuk menilai kemajuan suatu kontrak. Cara ini bisa dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu:
Ukuran masukan
Mengakui pendapatan, biaya, dan laba kotor sesuai dengan tercapainya kemajuan ke arah penyelesaian kontrak jangka panjang. Untuk menggunakan cara ini, maka harus ada standar untuk menilai kemajuan ke arah penyelesaian pada tannggal interim tertentu.
Metode untuk menilai tingkat kemajuan penyelesaian adalah sebagai berikut :
Metode biaya ke biaya
Barangkali metode ini adalah metode yang paling terkenal untuk mengukuran suatu masukan. Berdasarkan metode ini, tingkat penyelesaian ditetapkan dengan membandingikan biaya yang telah dikeluarkan dengan taksiran terkini mengenai jumlah sempurna dari tarif yang diinginkan untuk bisa menyelesaikan suatu proyek.
Untuk bisa menetapkan laba tahun berjalan, persentase yang dibuat adalah hasil dari perbandingan antara biaya yang telah dikeluarkan dengan jumlah keseluruhan biaya yang diinginkan lalu dikalikan dengan laba bersih yang diinginkan dari proyek ini.
Sebagian dari biaya yang dikeluarkan, khususnya pada tahap-tahap awal kontrak, wajib dilupakan dalam menggunakan metode ini, sebab berbagai ini tidak secara langsung berkaitan dengan usaha yang dicurahkan untuk kontrak tersebut. Berbagai biaya ini mencakup unsur-unsur seperti biaya subkontrak untuk pekerjaan yang masih harus dilakukan dan standar penerapan bahan yang belum diproduksi.
Ukuran keluaran
Ukuran keluaran dibuat dengan hasil yang sudah dicapai. Termasuk dalam kategori ini adalah cara yang didasarkan pada unit yang dibuat dan pertambahan nilai (values added).
Sebagai contoh, bila kontrak menghendaki unit keluaran, seperti panjang jalan yang telah diselasaikan pada panjang jalan berdasarkan kontrak, maka Para arsitek atau insinyur kadang-kadang dipinta untuk mengukur berbagai pekerjaan, lalu kemudian menaksir berapa presentasi pekerjaan yang telah selesai. Taksiran ini dalam kenyataannya ialah ukuran keluaran dan umumnya didasarkan pada kemajuan fisik yang telah tercapai atas suatu kontrak.
Kesimpulan
Pengakuan pendapatan adalah salah satu komponen penting dalam laporan laba rubi. Kesalahan dalam mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan mencatat pendapatan akan mengakibatkan lapran laba rugi menjadi tidak sah.
Oleh karena itu, sebuah perusahaan harus dengan jelas mengetahui, memahami dan mampu melakukan pengakuan dan pengukuran pendapatan serta pencatatannya. Caranya adalah seperti yang sudah kita rangkum diatas. Namun, jika Anda masih terasa sulit melakukan kegiatan tersebut, maka Anda bisa menggunakan softwate akutansi dari Accurate.
Aplikasi ini akan memudahkan Anda dalam mengurus segala hal yang menyangkut akutansi perusahaan Anda secara lebih mudah dan cepat. Sehingga, Anda bisa fokus mengembangkan bisnis Anda. Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: