Pernah nggak, stok barang di gudang tiba-tiba habis pas permintaan lagi tinggi-tingginya? Nah, di sinilah peran safety stock alias persediaan cadangan jadi penyelamat bisnis.

Singkatnya, safety stock adalah stok ekstra yang disimpan untuk jaga-jaga kalau-kalau ada gangguan pengiriman dari supplier atau lonjakan permintaan yang tak terduga. Dengan punya safety stock, kamu nggak perlu panik pas stok utama habis — pelanggan tetap happy, penjualan tetap jalan.

Tapi ingat, terlalu banyak juga nggak bagus. Stok bisa menumpuk, kadaluarsa, bahkan jadi beban biaya penyimpanan. Jadi, penting banget tahu berapa jumlah safety stock yang ideal. Yuk, pelajari caranya di bawah!

Apa Bedanya Safety Stock dan Reorder Point?

Meskipun terdengar mirip, dua istilah ini beda lho:

  • Safety Stock: stok ekstra untuk antisipasi hal-hal tak terduga.

  • Reorder Point: titik saat kamu harus mulai pesan ulang produk.

Keduanya saling melengkapi dalam sistem manajemen stok yang sehat. Dengan kombinasi yang tepat, kamu bisa hindari kehabisan stok tanpa harus menyimpan terlalu banyak barang.

Manfaat Safety Stock untuk Bisnismu

Berikut ini alasan kenapa setiap bisnis yang punya inventori wajib punya safety stock:

  1. Mengurangi Risiko Kehabisan Stok
    Stok habis? Penjualan hilang, pelanggan kabur. Safety stock mencegah itu terjadi.

  2. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
    Barang selalu ready? Pelanggan jadi senang dan makin loyal.

  3. Fleksibel Menghadapi Ketidakpastian
    Safety stock memberi ruang gerak saat ada gangguan produksi atau distribusi.

  4. Produksi Lebih Stabil
    Perencanaan jadi lebih mulus tanpa harus terburu-buru karena stok habis.

  5. Menghindari Biaya Tambahan
    Denda, retur, dan komplain bisa ditekan kalau stok selalu aman.

6 Cara Menghitung Safety Stock yang Bisa Kamu Terapkan

1. Rumus Dasar Safety Stock

Cara ini paling umum dan cocok buat kamu yang baru mulai.

Baca Juga :  Pengertian Depresiasi Dalam Akuntansi dan Cara Menghitungnya

Rumus:
Safety Stock = (Penjualan maksimal harian × Lead time maksimal) – (Penjualan harian rata-rata × Lead time rata-rata)

Cocok untuk: bisnis dengan pola permintaan dan pengiriman yang cukup stabil.

2. Persediaan Cadangan Tetap

Sesuai namanya, kamu tentukan sendiri berapa unit yang akan disimpan berdasarkan histori penjualan.

Rumus:
Safety Stock = Jumlah hari × Penjualan harian rata-rata atau maksimum

Cocok untuk: bisnis kecil dengan permintaan konsisten dan supply chain yang lancar.

3. Metode Heizer & Render

Pakai rumus statistik untuk hitung stok berdasarkan deviasi lead time dan tingkat layanan yang diinginkan.

Rumus:
Safety Stock = Z × σLT

Cocok untuk: bisnis dengan fluktuasi waktu pengiriman dari supplier.

4. Metode Berbasis Waktu

Gunakan data historis dan prediksi tren ke depan untuk menentukan stok cadangan dalam periode waktu tertentu.

Cocok untuk: bisnis retail dengan permintaan musiman atau musiman ringan.

5. Metode Greasley

Lebih lengkap dari Heizer & Render karena memperhitungkan juga permintaan rata-rata.

Rumus:
Safety Stock = Z × σLT × Davg

Cocok untuk: bisnis dengan permintaan yang naik turun tergantung musim atau tren.

6. Metode EOQ (Economic Order Quantity)

Biasanya dipakai untuk optimasi pesanan, tapi bisa juga jadi dasar penentuan stok cadangan.

Rumus:
EOQ = √(2 × Biaya Pesan × Permintaan Tahunan) / Biaya Penyimpanan

Cocok untuk: bisnis yang fokus menyeimbangkan biaya penyimpanan dan efisiensi pembelian.

Contoh Kasus Perhitungan Safety Stock

Kasus:
PT Maju Sejahtera produksi botol plastik dengan permintaan 3 bulan terakhir:

  • Bulan 1: 1.200 unit

  • Bulan 2: 1.500 unit

  • Bulan 3: 1.800 unit

Rata-rata permintaan harian:
(1.200 + 1.500 + 1.800) / 3 = 1.500 unit/bulan = 50 unit/hari

Lead time rata-rata: 10 hari
Lead time maksimal: 12 hari
Penjualan harian maksimal: 65 unit

Baca Juga :  Variable Margin: Pengertian Lengkap dan Cara Menghitungnya dengan Mudah

Rumus dasar:
Safety Stock = (65 × 12) – (50 × 10)
Safety Stock = 780 – 500 = 280 unit

Jadi, PT Maju Sejahtera sebaiknya menyimpan 280 unit sebagai safety stock.

Penutup: Mulai Kelola Stok dengan Lebih Cerdas

Dengan punya safety stock yang dihitung dengan tepat, kamu bisa jalankan bisnis lebih tenang. Nggak cuma soal stok aman, tapi juga soal pelanggan yang puas, efisiensi biaya, dan reputasi bisnis yang tetap terjaga.

Yuk, mulai evaluasi dan terapkan salah satu metode perhitungan safety stock di atas sesuai kebutuhan bisnis kamu!

Mengelola safety stock itu penting, tapi akan jauh lebih mudah kalau dibantu sistem yang akurat dan praktis. Di sinilah Accurate bisa jadi solusi terbaik buat bisnismu.

Siap Naik Level dengan Pengelolaan Bisnis yang Lebih Rapi dan Efisien?

Kelola keuangan bisnis Anda secara otomatis, praktis, dan profesional bersama Accurate Online — software akuntansi berbasis cloud yang telah dipercaya oleh ratusan ribu pelaku usaha di seluruh Indonesia.

Cocok digunakan untuk berbagai jenis bisnis:
Perdagangan, Jasa, Distributor, Retail, Yayasan, Manufaktur, hingga UMKM yang ingin scale-up lebih cepat dan terukur. Bahkan BUMD dan perusahaan TBK pun telah mengandalkan Accurate untuk mendukung operasional mereka.

Belum yakin fitur mana yang cocok untuk bisnis Anda?
Tim kami siap membantu Anda memilih paket, menjelaskan fitur, hingga mendampingi aktivasi secara gratis—bisa online, tatap muka di kantor kami, atau kami datang ke lokasi Anda.

Bonus:
✅ Coba gratis selama 30 hari
✅ Akses ke fitur lengkap
✅ Promo khusus aktivasi database baru

Hubungi Kami Sekarang:
WhatsApp: 0851 7975 9914
☎️ Telepon: (021) 3883 0037
Email: admin.ambasador@myabcshop.com
Coba Gratis: bit.ly/coba-gratis-ambassador

Baca Juga :  Panduan Lengkap Penyusunan Anggaran: Tujuan, Siklus, dan Dasarnya

Accurate Online