Secara sederhana, agrikultur adalah usaha manusia dalam memproduksi makanan, serat, dan berbagai produk lain melalui budidaya tanaman serta hewan. Aktivitas ini mencakup bercocok tanam, beternak, hingga mengolah mikroorganisme untuk menghasilkan bahan yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
Beberapa ahli juga mendefinisikan agrikultur sebagai gabungan ilmu dan praktik dalam dunia pertanian. Misalnya, Van Aaresten menjelaskan agrikultur sebagai usaha menghasilkan produk dari tumbuhan dan hewan, sedangkan Mosher menekankan agrikultur sebagai proses produksi yang khas dalam dunia pertanian.
Di Indonesia, sektor agrikultur sangat berpengaruh terhadap perekonomian. Kontribusinya pada Produk Domestik Bruto (PDB) negara ini mencapai sekitar 14–15%, menjadikan Indonesia salah satu negara agraris yang kuat di dunia.
Fungsi Agrikultur
Agrikultur bukan cuma tentang bertani atau beternak, lho. Ada banyak fungsi penting dari agrikultur, di antaranya:
Menyediakan pangan: Tanpa agrikultur, kita tidak akan punya bahan makanan seperti beras, sayur, daging, dan ikan.
Menghasilkan bahan industri: Banyak produk industri yang bersumber dari agrikultur, seperti karet untuk ban atau kapas untuk pakaian.
Menggerakkan perekonomian: Agrikultur menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dan berkontribusi signifikan pada ekspor nasional.
Melestarikan lingkungan: Jika dikelola dengan bijak, praktik agrikultur bisa membantu menjaga kelestarian alam, seperti lewat pertanian organik atau agroforestri.
Jenis-Jenis Agrikultur
Agrikultur punya banyak klasifikasi, tergantung dari tujuannya, metode yang dipakai, hingga skala produksinya. Ini beberapa jenis agrikultur yang umum:
1. Berdasarkan Volume Produksi
Agrikultur Subsisten: Produksi hanya untuk memenuhi kebutuhan komunitas sendiri, bukan untuk dijual besar-besaran.
Agrikultur Industri: Produksi skala besar untuk komersialisasi, biasanya dilakukan di negara maju atau negara berkembang.
2. Berdasarkan Kebutuhan Air
Pertanian Irigasi: Mengandalkan sistem pengairan buatan, seperti sawah yang dialiri kanal.
Pertanian Tadah Hujan: Bergantung sepenuhnya pada curah hujan alami.
3. Berdasarkan Metode dan Intensitas Produksi
Pertanian Ekstensif: Memanfaatkan lahan luas dengan input rendah, hasil panen biasanya juga lebih rendah.
Pertanian Intensif: Menggunakan input tinggi (seperti pupuk, pestisida, teknologi modern) untuk hasil maksimal, biasanya di lahan terbatas.
4. Berdasarkan Teknik dan Tujuan
Pertanian Industri: Fokus pada produksi massal untuk memenuhi permintaan pasar.
Pertanian Ekologis: Menjaga keseimbangan lingkungan hidup sambil tetap memproduksi pangan.
Pertanian Tradisional: Mengandalkan teknik turun-temurun yang diwariskan secara budaya.
Contoh Produk Agrikultur di Indonesia
Sebagai negara agraris, Indonesia punya segudang produk agrikultur unggulan, di antaranya:
Tanaman Pangan: Seperti padi, jagung, ubi jalar, kentang, sayuran, dan berbagai jenis buah-buahan.
Perkebunan: Produknya antara lain kelapa sawit, teh, kopi, coklat, karet, dan tebu.
Kehutanan: Meliputi kayu, rotan, madu hutan, dan gaharu.
Peternakan: Menyediakan daging sapi, ayam, telur, susu, hingga bulu ternak.
Perikanan: Menawarkan ikan, udang, kerang, rumput laut, dan mutiara.
Produk Unggulan Agrikultur Indonesia
Kelapa Sawit: Indonesia adalah produsen kelapa sawit terbesar dunia, utamanya dari Sumatera dan Kalimantan.
Karet: Banyak digunakan untuk produk otomotif dan kebutuhan rumah tangga.
Kacang Mete: Komoditas ekspor bernilai tinggi yang berasal dari biji jambu monyet.
Kelapa: Indonesia memproduksi kelapa hingga 18 juta ton per tahun, dengan produk turunannya seperti kopra.
Tembakau: Walaupun musiman, tembakau menjadi komoditas ekspor penting, terutama untuk industri rokok dan cerutu.
Itulah pembahasan lengkap tentang agrikultur: mulai dari pengertiannya, fungsi vitalnya, jenis-jenis agrikultur yang ada, hingga contoh produk unggulan di Indonesia.
Kalau Anda tertarik membangun usaha di sektor ini, pastikan Anda punya perencanaan keuangan yang matang. Mengelola keuangan bisnis agrikultur bisa jadi lebih simpel dengan bantuan Accurate Online – software akuntansi yang bisa membantu Anda membuat laporan keuangan, mencatat transaksi, hingga memonitor arus kas secara otomatis dan real time.
Tertarik mencoba? Anda bisa menikmati layanan Accurate Online secara gratis selama 30 hari!