Di dunia akuntansi, ada banyak standar pelaporan keuangan. Tapi buat pelaku UMKM, tentu enggak semua standar cocok. Nah, di sinilah SAK EMKM (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah) hadir sebagai solusi. Standar ini disusun dan disahkan oleh Dewan IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) khusus untuk entitas skala kecil dan menengah.
Tujuannya? Supaya UMKM bisa membuat laporan keuangan yang rapi, jelas, dan sesuai standar, tanpa harus pusing dengan istilah teknis yang ribet. SAK EMKM juga jadi jawaban atas tantangan banyak pelaku UMKM yang belum familiar dengan pencatatan akuntansi yang benar.
Fungsi dan Manfaat SAK EMKM
SAK EMKM punya banyak manfaat untuk pelaku usaha, di antaranya:
Sederhana dan Mudah Dipahami
Dirancang supaya mudah dimengerti oleh pemilik usaha yang mungkin belum punya latar belakang akuntansi.Membantu Penyusunan Laporan Keuangan
Walau sederhana, SAK EMKM tetap mengarahkan UMKM untuk menyusun laporan keuangan yang sesuai standar.Mempermudah Akses Kredit
Laporan keuangan yang rapi bikin bank atau lembaga keuangan lebih percaya untuk kasih pinjaman.Bantu Ambil Keputusan Bisnis
Data yang jelas bikin pemilik usaha lebih yakin waktu mau ekspansi, beli stok, atau cari mitra baru.
Penyajian Laporan Keuangan Sesuai SAK EMKM
Menurut buku pedoman SAK EMKM, ada tiga jenis laporan keuangan utama yang wajib disusun:
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Menunjukkan kondisi aset, liabilitas, dan ekuitas bisnis di akhir periode. Contohnya: kas, piutang, persediaan, utang usaha, hingga modal.Laporan Laba Rugi
Merinci pendapatan, beban, dan pajak. Laporan ini menggambarkan seberapa untung atau ruginya bisnis dalam periode tertentu.Catatan atas Laporan Keuangan
Berisi informasi tambahan, seperti kebijakan akuntansi yang digunakan dan detail transaksi penting.
Contoh Laporan Keuangan Sederhana Sesuai SAK EMKM
Contoh Laporan Posisi Keuangan
Contoh Laporan Laba Rugi
Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan ini disusun berdasarkan SAK EMKM.
Aset tetap dicatat berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Tidak ada transaksi luar biasa pada periode berjalan.
Perbedaan SAK EMKM, SAK ETAP, dan SAK Umum
Aspek | SAK EMKM | SAK ETAP | SAK Umum |
---|---|---|---|
Sasaran | UMKM tanpa akuntabilitas publik | Entitas tanpa akuntabilitas publik menengah | Perusahaan besar dengan kewajiban akuntabilitas publik |
Kompleksitas | Sangat sederhana | Sedang | Tinggi dan kompleks |
Pengungkapan | Minim, hanya yang penting | Lebih banyak dari EMKM | Sangat detail dan mendalam |
Pengukuran | Simpel dan praktis | Sedikit lebih kompleks | Sesuai IFRS, bisa melibatkan nilai wajar dan amortisasi |
Penutup
SAK EMKM memang bukan hanya sekadar aturan akuntansi. Ia adalah alat bantu praktis yang bisa jadi fondasi penting buat pelaku UMKM agar lebih tertib dalam keuangan. Dari menyusun laporan sederhana, memahami arus kas, sampai mendapatkan kredit usaha—semua bisa lebih mudah jika laporan keuangan disusun dengan benar.
Kalau kamu merasa belum sempat menyusun laporan keuangan secara manual, kamu bisa banget pakai software akuntansi seperti Accurate, Beecloud, atau lainnya yang mendukung SAK EMKM.