Di dunia akuntansi, ada banyak standar pelaporan keuangan. Tapi buat pelaku UMKM, tentu enggak semua standar cocok. Nah, di sinilah SAK EMKM (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah) hadir sebagai solusi. Standar ini disusun dan disahkan oleh Dewan IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) khusus untuk entitas skala kecil dan menengah.

Tujuannya? Supaya UMKM bisa membuat laporan keuangan yang rapi, jelas, dan sesuai standar, tanpa harus pusing dengan istilah teknis yang ribet. SAK EMKM juga jadi jawaban atas tantangan banyak pelaku UMKM yang belum familiar dengan pencatatan akuntansi yang benar.

Fungsi dan Manfaat SAK EMKM

SAK EMKM punya banyak manfaat untuk pelaku usaha, di antaranya:

  1. Sederhana dan Mudah Dipahami
    Dirancang supaya mudah dimengerti oleh pemilik usaha yang mungkin belum punya latar belakang akuntansi.

  2. Membantu Penyusunan Laporan Keuangan
    Walau sederhana, SAK EMKM tetap mengarahkan UMKM untuk menyusun laporan keuangan yang sesuai standar.

  3. Mempermudah Akses Kredit
    Laporan keuangan yang rapi bikin bank atau lembaga keuangan lebih percaya untuk kasih pinjaman.

  4. Bantu Ambil Keputusan Bisnis
    Data yang jelas bikin pemilik usaha lebih yakin waktu mau ekspansi, beli stok, atau cari mitra baru.

Penyajian Laporan Keuangan Sesuai SAK EMKM

Menurut buku pedoman SAK EMKM, ada tiga jenis laporan keuangan utama yang wajib disusun:

  1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
    Menunjukkan kondisi aset, liabilitas, dan ekuitas bisnis di akhir periode. Contohnya: kas, piutang, persediaan, utang usaha, hingga modal.

  2. Laporan Laba Rugi
    Merinci pendapatan, beban, dan pajak. Laporan ini menggambarkan seberapa untung atau ruginya bisnis dalam periode tertentu.

  3. Catatan atas Laporan Keuangan
    Berisi informasi tambahan, seperti kebijakan akuntansi yang digunakan dan detail transaksi penting.

Baca Juga :  Teori Akuntansi Dan Perkembangannya Di Indonesia

Contoh Laporan Keuangan Sederhana Sesuai SAK EMKM

Contoh Laporan Posisi Keuangan

UD Sumber Rejeki
Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2024

Aset
Kas dan Setara Kas Rp 10.000.000
Piutang Usaha Rp 5.000.000
Persediaan Rp 15.000.000
Aset Tetap (neto) Rp 20.000.000
Total Aset Rp 50.000.000

Liabilitas dan Ekuitas
Utang Usaha Rp 8.000.000
Utang Bank Rp 5.000.000
Ekuitas Rp 37.000.000
Total Liabilitas & Ekuitas Rp 50.000.000

Contoh Laporan Laba Rugi

UD Sumber Rejeki
Laporan Laba Rugi per 31 Desember 2024

Pendapatan Usaha Rp 75.000.000
Beban Usaha Rp 50.000.000
Laba Sebelum Pajak Rp 25.000.000
Pajak Penghasilan Rp 2.500.000
Laba Bersih Rp 22.500.000

Catatan atas Laporan Keuangan

  • Laporan ini disusun berdasarkan SAK EMKM.

  • Aset tetap dicatat berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

  • Tidak ada transaksi luar biasa pada periode berjalan.

Perbedaan SAK EMKM, SAK ETAP, dan SAK Umum

AspekSAK EMKMSAK ETAPSAK Umum
SasaranUMKM tanpa akuntabilitas publikEntitas tanpa akuntabilitas publik menengahPerusahaan besar dengan kewajiban akuntabilitas publik
KompleksitasSangat sederhanaSedangTinggi dan kompleks
PengungkapanMinim, hanya yang pentingLebih banyak dari EMKMSangat detail dan mendalam
PengukuranSimpel dan praktisSedikit lebih kompleksSesuai IFRS, bisa melibatkan nilai wajar dan amortisasi

Penutup

SAK EMKM memang bukan hanya sekadar aturan akuntansi. Ia adalah alat bantu praktis yang bisa jadi fondasi penting buat pelaku UMKM agar lebih tertib dalam keuangan. Dari menyusun laporan sederhana, memahami arus kas, sampai mendapatkan kredit usaha—semua bisa lebih mudah jika laporan keuangan disusun dengan benar.

Kalau kamu merasa belum sempat menyusun laporan keuangan secara manual, kamu bisa banget pakai software akuntansi seperti Accurate, Beecloud, atau lainnya yang mendukung SAK EMKM.

Baca Juga :  Akuntansi Manufaktur: Panduan Lengkap untuk Bisnis Produksi

Accurate Online