Apa Itu Cashflow? Simak Pengertian, Contoh, dan Cara Membuatnya!

Dalam bisnis, laporan keuangan yang rapi dan jelas adalah kunci sukses. Salah satu laporan yang paling penting adalah cashflow atau laporan arus kas. Laporan ini memantau aliran uang masuk dan keluar perusahaan, sehingga Anda bisa melihat dengan jelas kondisi keuangan bisnis. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian cashflow, contoh, metode pembuatannya, dan langkah-langkah menyusunnya. Yuk, simak lebih lanjut!

Pengertian Cashflow

Sederhananya, cashflow adalah laporan yang menunjukkan arus kas masuk dan keluar dari perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini melacak sumber-sumber uang yang masuk ke perusahaan, seperti pendapatan dari penjualan atau investasi, serta pengeluaran seperti biaya operasional dan pembayaran utang.

Laporan arus kas sangat penting untuk memantau kesehatan keuangan bisnis. Dengan cashflow, pemilik bisnis bisa melihat apakah ada cukup uang tunai untuk memenuhi kebutuhan operasional harian dan perencanaan ke depan.

Contoh Laporan Arus Kas

Berikut adalah contoh sederhana laporan arus kas:

Laporan Arus Kas

Untuk Periode: 31 Desember 2023

Arus Kas dari Kegiatan Operasional:

  • Pendapatan dari penjualan: Rp 500.000.000
  • Pengeluaran untuk gaji karyawan: Rp 150.000.000
  • Biaya operasional lainnya: Rp 100.000.000

Arus Kas dari Kegiatan Investasi:

  • Penjualan mesin lama: Rp 50.000.000
  • Pembelian mesin baru: Rp 80.000.000

Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan:

  • Penerimaan pinjaman: Rp 200.000.000
  • Pembayaran utang bank: Rp 100.000.000

Saldo Akhir Kas: Rp 320.000.000

Metode Penyusunan Laporan Cashflow

Ada dua metode umum yang bisa Anda gunakan untuk menyusun laporan cashflow: metode langsung dan metode tidak langsung. Keduanya memiliki perbedaan dalam hal cara pengumpulan datanya, namun tujuan akhirnya tetap sama: untuk memberikan gambaran jelas tentang arus kas perusahaan.

Baca Juga :  Pengertian Depresiasi Dalam Akuntansi dan Cara Menghitungnya

1. Metode Tidak Langsung

Metode tidak langsung menggunakan data dari laporan laba rugi dan laporan neraca untuk menyusun laporan arus kas. Langkah-langkahnya meliputi:

  • Siapkan laporan laba rugi untuk periode yang sedang berjalan. Dari sini, Anda bisa melihat laba atau rugi yang dialami perusahaan.
  • Siapkan laporan neraca untuk periode berjalan dan periode sebelumnya, sehingga bisa membandingkan data keuangan dari kedua periode tersebut.
  • Lakukan penyesuaian terhadap laba bersih dengan menghapus pengaruh transaksi yang tidak melibatkan kas, seperti penyusutan atau penangguhan pembayaran.
  • Selanjutnya, hitung arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan, dengan melihat transaksi yang terkait seperti penjualan aset atau penerimaan pinjaman.

Contoh laporan arus kas metode tidak langsung:

Laporan Arus Kas
Untuk Periode 31 Desember 2023
Arus Kas dari Kegiatan Operasional:

  • Laba bersih: Rp 400.000.000
  • Penyusutan: Rp 50.000.000
  • Perubahan pada piutang dan persediaan: Rp 20.000.000

Total Arus Kas dari Operasional: Rp 470.000.000

2. Metode Langsung

Pada metode langsung, Anda menggunakan data langsung dari buku kas bank atau buku kas kecil. Setiap penerimaan dan pengeluaran dicatat secara langsung dalam laporan. Metode ini lebih rinci karena melibatkan pencatatan setiap transaksi kas.

Langkah-langkah membuat laporan cashflow dengan metode langsung:

  • Lakukan pemeriksaan silang dokumen keuangan seperti buku kas, rekening koran, dan catatan transaksi lainnya. Tahap ini dikenal dengan rekonsiliasi.
  • Lakukan eliminasi silang, yaitu menghapus transaksi yang saling berhubungan, sehingga hanya tersisa transaksi yang berpengaruh langsung pada arus kas.
  • Klasifikasikan setiap jenis pemasukan dan pengeluaran sesuai dengan arus kas operasi, investasi, dan pendanaan.

Contoh laporan arus kas metode langsung:

Laporan Arus Kas
Untuk Periode 31 Desember 2023
Arus Kas dari Kegiatan Operasional:

  • Penerimaan dari pelanggan: Rp 500.000.000
  • Pembayaran gaji: Rp 150.000.000
  • Pembayaran pajak: Rp 50.000.000
Baca Juga :  Mengenal Likuiditas: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya untuk Keuangan Perusahaan

Total Arus Kas dari Operasional: Rp 300.000.000

Kesimpulan

Menyusun laporan arus kas atau cashflow adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan keuangan bisnis Anda. Laporan ini membantu Anda melihat dengan jelas aliran uang perusahaan, sehingga bisa merencanakan dengan baik pengeluaran dan penerimaan di masa depan. Anda bisa memilih untuk menggunakan metode langsung atau tidak langsung, tergantung kebutuhan dan preferensi bisnis Anda.

Dengan memahami cashflow, Anda juga bisa memberikan informasi yang lebih akurat kepada stakeholder atau investor, sekaligus meningkatkan kemampuan Anda dalam mengambil keputusan bisnis.

Ingin lebih mudah membuat laporan cashflow? Coba gunakan software akuntansi seperti Accurate Online, yang menyediakan fitur lengkap untuk pembuatan laporan keuangan!

Accurate Online